.::Pembuka Tirai::.

Tuesday, January 6, 2009

Hari 'Asyura..

Dari Ibnu Abbas radiallahu ‘anhuma telah berkata,
“Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura, beliau bekata, ‘apakah ini?’ mereka menjawab, ‘Ini adalah hari yang baik dimana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh-musuhnya hingga Musa berpuasa pada hari itu,’ selanjutnya beliau berkata, ‘Saya lebih berhak atas Musa dari kalian,’ maka beliau berpuasa dan memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa pada hari itu.” (HR. Bukhari)

Kenapa Rasulullah mengucapkan hal tersebut? Kerana Nabi dan orang–orang yang bersama beliau adalah orang-orang yang lebih berhak terhadap para nabi yang terdahulu. Allah berfirman,

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِين

“Sesungguhnya orang yang paling berhak dengan Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman, dan Allah-lah pelindung semua orang-orang yang beriman”. (Ali Imran: 68) 

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling berhak terhadap Nabi Musa daripada orang-orang Yahudi tersebut, kerana mereka kafir terhadap Nabi Musa, Nabi Isa dan Muhammad. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia untuk berpuasa pula pada hari tersebut. Beliau juga memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari ‘Asyura, dengan berpuasa pada hari kesembilan atau hari kesebelas beriringan dengan puasa pada hari kesepuluh (’Asyura), atau ketiga-tiganya. 

عن أبي قتادة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم سئل عن صيام يوم عاشوراء فقال: ((يكفر السنة الماضية)) رَوَاهُ مُسلِم

Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (HR. Muslim)

Sebahagian ulama' seperti Ibnul Qayyim dan yang selain beliau menyebutkan bahwa puasa ‘Asyura terbagi menjadi tiga keadaan:
1. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan Tasu’ah (9 Muharram), ini yang paling afdhal.
2. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan tanggal 11 Muharram, ini kurang pahalanya daripada yang pertama.
3. Berpuasa pada hari ‘Asyura saja, sebagian ulama memakruhkannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi, namun sebagian ulama yang lain memberi keringanan (tidak menganggapnya makhruh).

Wallahu a’lam bish shawab.

2 comments:

joshua said...

Glad I've found your blog, one of the very best of the kind.
Have a blossom blessing! And if you do drop by at mine, I sure hope
you at least blogbang me by watching my french creativitees from beginning to end
and mind my paypal donate boton for milk and nappy-diapers.
What's two or three bucks or euros to you?
Do note it means my salvation for I am desperate for survival
and that close to die from dispare and misery.

I realy need your help badly and your help is that simple, but then
we all need eachother one way or another sooner or later.
And you can allways count on me and my big hurted heart.
Scratch my back and I'll scratch yours in a Mystical
and Misterious way, oh blessed one!

[Up to now ZERO is what I've got! Everybody is frightned
to be fooled by giving or I'm nothing but a dum ass by begging.
Yet is that so hard do give two dollars or euros or pounds away
helping someone unemployed and utterly poor?!].

PALAVROSSAVRVS REX

badati mmp said...

erm.. ada sape2 bleh explain x ape kenyataan joshua? huhu.. kurang mengerti cket. =)